Jumat, 27 Januari 2012

Anak Negeri


Kami adalah tangan-tangan kecil
yang berkumpul karena ingin berbagi

Kami bukan orang hebat yang jago diplomasi
yang mungkin sering kau lihat berdasi di TV

Kami cuma anak-anak muda
dengan sedikit asa untuk anak-anak negri kami
yang terpinggirkan oleh kerasnya zaman
yang katanya reformasi ini

Kami hanyalah mimpi sederhana
yang inginkan sedikit sungging senyum adik-adik kami
yang masih punya semangat untuk sekolah di negri tercinta ini

Kami mungkin akan dianggap sepi oleh kalian
Karena Kami tak punya pengaruh dan banyak harta tuk yakinkan kalian……!

Sesepi dan miskinnya bangsa ini
pada penderitaan adik-adik kami yang ratusan sudah mati
karena tak lagi bisa makan nasi
dan teguk segelas susu hangat dari orang tua mereka

dan hari-hari ini para pemimpin bangsa ini begitu sibuk
untuk bisa perhatikan nasib adik-adik kami……….
apalagi koruptor dan penjilat konon malah bisa bebas keluar negri
dan kau lihat satu-satu mereka mati………
yah…..satu-satu mereka mati………….
karena kemiskinan mereka………..



copas : http://tunascendekia.org/wordpress/archives/232

Minggu, 01 Januari 2012

Puisi Anak Muda


Anak Muda,
Rambutmu kini menjadi merah
Entahlah, kau cat dengan uang dari orang tuamu
ataukah sekedar ikut-ikutan teman

Anak Muda,
Ada besi melingkar menembus telingamu
Tak hanya kaum hawa
Engkau pun sekarang memakainya
Bukan semakin keren
Tapi semakin membuatmu wanita

Anak Muda,
Pakaianmu yang rapi sewaktu SMA
Telah berubah saat jadi mahasiswa
Sobek sana, sobek sini
Bukan karena usang, tapi memang kau sengaja

Anak Muda,
Sebatang rokok selalu menemanimu
Rupiah demi rupiah kau bakar
Pengobat stress kuilahmu
Padahal kau sedang bahayakan diri dan sekitarmu
Kau benci orang egois
Padahal kau sendiri termasuk bagiannya

Anak Muda,
Usia yang semakin bertambah
Tak juga membuatmu berbenah
Waktu demi waktu
Engkau habiskan begitu saja berlalu
Dari warung ke warung
Dari mall ke mall
Esensi sama dengan tempat yang beda

Anak Muda,
Bapak dan ibu cemas memikirkanmu
Dulu anak sholih yang mereka pinta
Tiap malam, tiap selesai ibadah
Beliau sempatkan doa untukmu
Namun, apa balasmu?
Justru tingkahmu membuatnya murka
Dari hari ke hari

Anak Muda,
Ayahmu banting tulang bermandi peluh
Mengusahakan biaya sekolah dan makanmu
Sedang ibumu
Sabar mengajarimu berhitung satu dua
Dan mengeja a be ce de
Namun, apa baktimu?

Anak Muda,
Masa mudamu menentukan masa tua
Barangsiapa bersantai di waktu muda
Pasti akan bersusah payah di waktu tuanya
Dan sebaliknya,
Barangsiapa bersusah payah di masa muda
Kelak tinggal menuai nikmatnya hari tua

Anak Muda,
Bukan tampangmu yang bisa kau banggakan
Bukan pula penampilan nyentrikmu
Bukan pula aksesoris dan gayamu
Tapi berbanggalah karena karyamu
Berbanggalah karena kebaikanmu
Dan berbanggalah karena keluhuran budimu

Anak Muda,
Pilihan sekarang ada di tanganmu
Diam berarti menanti kehancuran
Berubah berarti menata masa depan
Renungkan, pikirkan
Dan segeralah ambil keputusan



Sumber : http://puisi.asia/puisi-anak-muda/

Sabtu, 31 Desember 2011

PENDIDIKAN KARAKTER


Pentingnya pendidikan karakter untuk pembangunan bangsa agar lebih maju dan segera bangkit dari keterpurukan. Program pendidikan karakter dapat dinilai sebagai suatu upaya yang sangat strategis dan tujuan kedepannya untuk membuka pintu bagi bangsa ini agar bisa lebih maju dan tidak ketinggalan dari bangsa lain.

Bagaimana jadinya jika bangsa ini tidak mengedepankan pendidikan dan pembangunan karakter bangsa, juga tidak ada daya juang yang kuat yang di dorong dari dalam diri tiap anak bangsa yang mempersatukan pemerintah dan rakyat.

proses pendidikan karakter
Karena pentingnya pendidikan karakter maka kita harus mengetuk pintu semua elemen yang ada pada bangsa ini agar memiliki berkomitmen menjalankan Pendidikan karakter sebagai bagian yang teramat penting yang dapat menjadi jati diri bangsa. Karakter yang selama ini mementingkan diri sendiri, mementingkan kelompok atau golongan sendiri harus segera ditinggalkan. Kalau tidak negara Indonesia akan segera mengalami keterpurukan moral.

Tempat yang paling tepat untuk mendidik putra-putri  Indonesia memiliki kepribadian yang berkarakter adalah di sekolah.  Sekolah merupakan tempat yang sangat strategis untuk memulai pendidikan karakter. Karena masa-masa sekolah merupakan masa pencarian jati diri. Maka dari itu sebaiknya merekan dikenali pada jati diri yang agung. Dan karena dunia pendidikan diharapkan sebagai motor penggerak untuk memfasilitasi perkembangan karakter, sehingga anggota masyarakat mempunyai kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis dan demokratis dengan tetap memperhatikan sendi-sendi Nagara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan norma-norma sosial di masyarakat yang telah menjadi kesepakatan bersama.
Dari mana asalmu tidak penting, Ukuran tubuhmu juga tidak penting, Ukuran Otakmu cukup penting, ukuran hatimu itulah yang sangat penting karena otak (pikiran) dan kalbu hati yang paling kuat menggerak seseorang itu bertutur kata dan bertindak yang mengandung nilai kejujuran, integritas, komitmen, kedisipilinan, visioner, dan kemandirian.
Sejarah memberikan pelajaran yang amat berharga, betapa perbedaan, pertentangan, dan pertukaran pikiran itulah sesungguhnya yang mengantarkan kita ke gerbang kemerdekaan. Melalui perdebatan tersebut kita banyak belajar, bagaimana toleransi dan keterbukaan para Pendiri Republik ini dalam menerima pendapat, dan berbagai kritik saat itu. Melalui pertukaran pikiran itu kita juga bisa mencermati, betapa kuat keinginan para Pemimpin Bangsa itu untuk bersatu di dalam satu identitas kebangsaan, sehingga perbedaan-perbedaan tidak menjadi persoalan bagi mereka.
Karena itu pendidikan karakter harus digali dari Pancasila, dan UUD 1945. Sejarah Indonesia memperlihatkan bahwa pada tahun 1928, ikrar “Sumpah Pemuda” menegaskan tekad untuk membangun nasional Indonesia. Mereka bersumpah untuk berbangsa, bertanah air, dan berbahasa satu yaitu Indonesia. Ketika merdeka dipilihnya bentuk negara kesatuan. Kedua peristiwa sejarah ini menunjukan suatu kebutuhan yang secara sosio-politis merefleksi keberadaan watak pluralisme tersebut. Kenyataan sejarah dan sosial budaya tersebut lebih diperkuat lagi melalui arti simbol “Bhineka Tunggal Ika” pada lambang negara Indonesia.
”Pendidikan Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa”, adalah kearifan dari keanekaragaman nilai dan budaya kehidupan bermasyarakat. Kearifan itu segera muncul, jika seseorang membuka diri untuk menjalani kehidupan bersama dengan melihat realitas plural yang terjadi. Oleh karena itu pendidikan harus diletakkan pada posisi yang tepat, apalagi ketika menghadapi konflik yang berbasis pada ras, suku dan keagamaan. pendidikan karakter bukanlah sekedar wacana tetapi realitas implementasinya, bukan hanya sekedar kata-kata tetapi tindakan dan bukan simbol atau slogan, tetapi keberpihak yang cerdas untuk membangun keberadaban bangsa Indonesia. 

Rabu, 28 Desember 2011

SISI LAIN DARI MINUMAN TEH


Pada zaman sekarang, siapa sih yang tidak kenal dengan minuman teh? Dari anak-anak hingga orang dewasa,rata-rata mereka minum teh satu kali dalam satu hari. Minuman teh bagi orang Indonesia memang menjadi teman baik pada makanan apapun. Minuman teh juga bermacam-macam dari minuman teh yang orginal hingga campuran dengan bahan makanan lain. Namun dari kenikmatan teh yang menggugah selera, terselip di dalamnya berbagai dampak buruk bagi kesehatan apabila di konsumsi pada waktu atau jumlah yang tidak tepat. Beberapa di antaranya sebagai berikut :
1.        Insomnia
Di dalam teh, terkandung zat kafein yang dapat mengakibatkan insomnia, kecemasan, dan detak jantung yang tidak teratur. Namun kandungan kafein teh lebih rendah di bandingkan kopi.
2.        Penyakit Maag
Minuman teh tidak baik di konsumsi pada penderita maag kronis. Alih-alih sembuh justru dapat memicu sakit karena minuman teh dapat menggerus dinding usus. Pada larutan teh yang tidak pekat mungkin boleh di minum.
3.        Arthritis Reumatoid (Rheumatoid Arthritis)
Teh bisa meningkatkan resiko terkena Arthritis Reumatoid, penyakit yang menyerang persendian yang termasuk penyakit autoimun. Namun sampai saat ini belum ditemukan kandungan teh yang menyebabkan penyakit tersebut.
4.        Anemia
Meminum teh setelah makan memanglah sangat nikmat namun hal tersebut tidak dianjurkan karena dapat menghambat penyerapan zat besi dari sari makanan yang akan berakhir pada anemia.
5.        Teh celup
Penggunaan kertas, benang, lem, staples dan bahan karsinogen lainnya pada teh celup di duga dapat menyebabkan kanker. Akan tetapi efek tersebut masih tergolong sangat sedikit.
Terlepas dari dampak negatif di atas yang mungkin saja terjadi, minuman teh sama sekali tidak mempunyai efek samping yang terlalu merugikan. Oleh karena itu, tidak perlu terlalu khawatir apabila kita memiliki kebiasaan minum teh kecuali ibu hamil.
Melihat dampak negatif dari teh di atas, terlalu tidak bijaksana bila kita langsung menjauhi minuman teh. Di bawah ini adalah beberapa saran yang dapat digunakan untuk menghindari dampak negatif dari teh :
1.        Tidak Dicampur
Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, sebaiknya larutan teh tidak dicampur dengan bahan lain, misalnya gula pasir. Asal tau saja, gula pasir di olah dengan bahan kimia. Kalaupun ingin ditambahkan gula sebagai penambah selera, gunakanlah gula batu karena lebih alami tanpa bahan kimia
2.        Tanpa Es
Teh juga sebaiknya diminum tidak menggunakan es karena suhu es yang dingin justru dapat menyebabkan kerusakan pada lambung. Sebaiknya teh diseduh dengan air panas lalu diseruput selagi hangat. Niscaya teh akan serasa menyejukkan.
3.        Tahan Dulu
Sebaiknya minum teh tidak dilakukan langsung setelah makan. Ambillah jeda sekitar dua jam agar usus punya waktu untuk melakukan proses penyerapan makanan. Terutama pada makanan yang mengandung cukup zat besi yang penting dalam pembentukan sel darah merah
Dari uraian di atas, maka cukuplah kita minum teh dua kali dalam satu hari.

Jumat, 16 Desember 2011

KOMPAS


Dari namanya saja mungkin anda sudah dapat mengira bahwa KOMPAS adalah Komunitas dari kelas IPA 1 SMA N 1 Pandaan. Sebenaranya komunitas ini di bentuk bukan dari kehendak sebagian anggotanya melainkan dibentuk secara kebetulan oleh para guru dan Kepala SMA N 1 Pandaan. Awalnya pada saat kami baru bergabung, kami merupakan sekelompok individu yang sangat pendiam karena belum begitu mengenal anggota yang satu dengan yang lainnya. Tetapi kenyataannya pada saat ini hal itu berputar 180 derajat. Di antara anggota-anggota KOMPAS sudah mulai terbuka. Sebagian dari mereka pun tidak segan-segan untuk mencurahkan isi hatinya atau yang biasa kita tahu sebagai CURHAT . Dan parahnya lagi ada anggota KOMPAS yang sudah terjebak dalam cinta lokasi (CINLOK).
Keadaan komunitas ini juga tidak bebas dari kesempurnaan. Keadaan ruang kelas yang kurang memadai kadang kala membuat para anggota KOMPAS kurang betah berada di dalam ruang kelas tersebut. tidak cukup keadaan ruang kelas, beberapa anggota KOMPAS yang kurang friendly dan kurang rasa solidaritas kadangkala cukup membuat anggota KOMPAS yang lain menjadi geram. Berikut ini adalah beberapa sifat dari orang-orang tersebut :
1.      Ada beberapa anggota KOMPAS yang cuek dengan sebagian aktifitas sosial komunitas.
2.      Ada yang mengedepankan ego masing-masing.
3.      Ada anggota yang mencoba mencoreng nama baik KOMPAS.
Bagi sebagian anggota, mungkin hal-hal tersebut dianggapnya sebagai musibah sebuah komunitas. Namun ada baiknya jika kita menyebutnya sebagai tantangan untuk maju dan berusaha untuk menjadikan KOMPAS sebagai komunitas yang kompak dan dapat dicontoh oleh komunitas lain. Sebagai yang terakhir, pesan untuk para anggota KOMPAS : Berikanlah yang terbaik untuk komunitas ini hingga akhir hayat kita ….   J

Selasa, 06 Desember 2011

CANDI JAWI


Candi Jawi adalah candi yang dibangun sekitar abad ke-13 dan merupakan peninggalan bersejarah Hindu-Buddha Kerajaan.Singhasari dikecamatan PrigenPasuruanJawa TimurIndonesia. Candi ini terletak di pertengahan jalan raya antara Kecamatan Pandaan - KecamatanPrigen dan Pringebukan. Candi Jawi banyak dikira sebagai tempat pemujaan atau tempat peribadatan Buddha, namun sebenarnya merupakan tempat penyimpanan abu dari raja terakhir SinghasariKertanegara. Sebagian dari abu tersebut juga disimpan pada Candi Singhasari. Kedua candi ini ada hubungannya dengan Candi Jago yang merupakan tempat peribadatan Raja Kertanegara.
Latar belakang
Alasan Kertanegara membangun candi Jawi jauh dari pusat kerajaan diduga karena di kawasan ini pengikut ajaran Siwa-Buddha sangat kuat. Rakyat di daerah itu sangat setia. Sekalipun Kertanegara dikenal sebagai raja yang masyhur, ia juga memiliki banyak musuh di dalam negeri. Kidung Panji Wijayakrama, misalnya, menyebutkan terjadinya pemberontakan Kelana Bayangkara. Negarakertagama mencatat adanya pemberontakan Cayaraja.
Ada dugaan bahwa kawasan Candi Jawi dijadikan basis oleh pendukung Kertanegara. Dugaan ini timbul dari kisah sejarah bahwa saat Dyah Wijaya, menantu Kertanegara, melarikan diri setelah Kertanegera dikudeta raja bawahannya, Jayakatwang dari Gelang-gelang (daerah Kediri), dia sempat bersembunyi di daerah ini, sebelum akhirnya mengungsi ke Madura.
Struktur dan kegunaan bangunan
Bentuk candi berkaki Siwa, berpundak Buddha. Bentuknya tinggi ramping seperti Candi Prambanan di Jawa Tengah, dengan ukuran luas 14,24 x 9,55 meter dan tinggi 24,50 meter. Pintunya menghadap ke timur. Posisi pintu ini oleh sebagian ahli dipakai alasan untuk mempertegas bahwa candi ini bukan tempat pemujaan atau pradaksina (sebuah upacara penghormatan terhadap seorang dewa, disebut Dewayadnya atau dewayajña), karena biasanya candi untuk peribadatan menghadap ke arah gunung, tempat yang dipercaya sebagai tempat persemayaman kepada Dewa. Candi Jawi justru membelakangi Gunung Penanggungan. Sementara ahli lain ada pula yang beranggapan bahwa candi ini tetaplah candi pemujaan, dan posisi pintu yang tidak menghadap ke gunung karena pengaruh dari ajaran Buddha.
Arkeologi
Keunikan Candi Jawi adalah adanya relief di dindingnya. Sayangnya, relief ini belum bisa dibaca. Bisa jadi karena pahatannya yang terlalu tipis, atau karena kurangnya informasi pendukung, seperti dari prasasti atau naskahNegarakertagama yang secara jelas menceritakan candi ini tidak menyinggung sama sekali soal relief tersebut. Berbeda dengan relief diCandi Jago dan Candi Penataran yang masih jelas. Salah satu fragmen yang ada pada dinding candi, menggambarkan sendiri keberadaan candi Jawi tersebut beserta beberapa bangunan lain disekitar candi. Nampak Jelas pada fragmen tersebut pada sisi timur dari candi terdapat candi perwara sebanyak tiga buah, namun sayang sekali kondisi ketiga perwara tersebut saat ini bisa dibilang rata dengan tanah. demikan juga di fragmen tersebut terlihat jelas bahwa terdapat candi bentar yang merupakan pintu gerbang candi, terletak sebelah barat. Sisa-sisa bangunan tersebut memang masih ada, namun bentuknya lebih mirip onggokan batu bata, karena memang gerbang candi tersebut dibangun dari batu bata merah.
Disamping relief yang terletak dibagian dinding candi, terdapat pula relief lain yang terletak dibagian dalam candi. Terletak tepat dibagian tengah candi yang merupakan bagian tertinggi dari bagian dalam candi, terdapat sebuah relief Dewa Surya yang terpahat jelas.
Keunikan lain dari Candi Jawi adalah batu yang dipakai sebagai bahan bangunannya terdiri dari dua jenis. Bagian bawah terdiri dari batu hitam, sedangkan bagian atas batu putih. Sehingga timbul dugaan bahwa bisa jadi candi ini dibangun dalam dua periode yang berbeda teknik bangunan.
Sejarah candi menurut Negarakertagama
Negarakertagama menyebutkan, di dalam bilik candi terdapat arca Siwa. Di atasnya arca Siwa terdapat arca Maha Aksobaya yang kini telah hilang. Ada sejumlah arca bersifat Siwa, seperti NandiswaraDurgaGanesaNandi, dan Brahma.
Kakawin Negarakertagama menyebutkan bahwa pada saat candrasengkala atau pada tahun Api Memanah Hari (1253 Saka) candi itu disambar petir. Saat itulah arca Maha Aksobayaraib. Dikisahkan Raja Majapahit Prabu Hayam Wuruk yang mengunjungi candi itu kemudian bersedih atas hilangnya arca tersebut. Walaupun telah ditemukan arca Maha Aksobaya yang kini disimpan di Taman Apsari, depan Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, yang kemudian dikenal dengan Patung Joko Dolog, arca ini bukan berasal dari Candi Jawi.
Ditulis bahwa setahun setelah Candi Jawi disambar petir, telah dilakukan pembangunan kembali. Pada masa inilah diperkirakan penggunaan batu putih. Namun, asal batu putih tersebut masih dipertanyakan, karena kawasan yang termasuk kaki Gunung Welirang kebanyakan berbatu hitam, dan batu putih hanya sering dijumpai di daerah pesisir utara Jawa atau Madura.
Pemugaran dan usaha konservasi
Candi Jawi dipugar untuk kedua kalinya tahun 1938-1941 dalam masa pemerintahan Hindia Belanda karena kondisinya sudah runtuh. Akan tetapi, renovasinya tidak sampai tuntas karena sebagian batunya hilang. Kemudian diperbaiki kembali tahun 1975-1980, dan diresmikan tahun 1982. Kini biaya pemeliharaan didapatkan dari sumbangan sukarela dari pengunjung maupun LSM lainnya.
Bentuk bangunan Candi Jawi memang utuh, tetapi isinya berkurang. Arca Durga kini disimpan di Museum Empu TantularSurabaya. Lainnya disimpan di Museum Trowulan untuk pengamanan. Sedangkan yang lainnya lagi, seperti arca Brahmana, tidak ditemukan. Mungkin saja sudah berkeping-keping.
Di gudang belakang candi memang terdapat potongan-potongan patung. Selain itu, terdapat pagar bata merah seperti yang banyak dijumpai di bangunan pada masa Kerajaan Majapahit, seperti Candi Tikus di Trowulan dan Candi Bajangratu di Mojokerto.
Pemindahan peninggalan bersejarah
Arca-arca peninggalan yang ditemukan di Candi Jawi telah dipindahkan, sebagian besar ke Museum, dan sebagian ke tempat komersial. Pemindahan arca-arca dari Candi Jawi ataupun candi lainnya ini mendapat banyak kritik dari sejarawan dan masyarakat setempat, karena walaupun pada satu sisi memang tepat untuk menghindarkan dari pencurian, pemindahan ini dianggap dapat mengurangi substansi sejarah peninggalan tersebut sehingga menjadi tidak lengkap untuk diapresiasi. Arca-arca yang dipindah dari habitatnya menjadi kehilangan nilai historisnya. Arca candi Jawi yang disimpan di Hotel Tugu ParkMalang, sebagai contoh, memang terawat baik, namun dianggap tercabut dari nilai historis dan ritualitasnya dna menjadi suatu hal yang cenderung dilematis.
referensi : wikipedia.com